BIMBINGAN DALAM IMPLEMENTASI DIBUTUHKAN
Bekerja cepat belum
tentu benar. Bekerja cepat belum tentu menghasilkan produktifitas kerja yang
tinggi, manakala petugas gudang harus membongkar dan mengulang kembali apa yang
dikerjakannya. Bekerja tepat sudah pasti menghasilkan kecepatan yang tinggi. Bekerja
tepat berarti meningkatkan produktifitas kerja. Bekerja tepat berarti memenuhi
prinsip-prinsip 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, Rajin) atau 5S (Seiri, Seiton,
Seisho, Seiketsu, Shitsuke).
Hal yang perlu
menjadi perhatian pengawas adalah memberikan pemahaman kepada petugas gudang
untuk dapat bekerja dengan tepat. Pelatihan dibutuhkan sehingga karyawan gudang
memiliki kesiapan dalam melakukan penataan barang yang menunjang strategi “One
Day delivery”. Bukankah individu yang siap akan memiliki kecepatan kerja yang
baik. Langkah selanjutnya, pengawas perlu melakukan pengawasan langsung
dilokasi kerja, ketika pertama kali petugas gudang melakukan pekerjaannya dan
memastikan pekerjaan tersebut telah dilakukan dengan benar.
Bekerja dengan
benar berarti berpikir lebih dulu sebelum dikerjakan. Fokus yang dipikirkan
bukan bagaimana mengerjakannya tetapi bagaimana nantinya barang ini dicari,
diambil untuk dikirimkan kepada pelanggan. itulah prinsip “berawal dari akhir
dalam pikiran”. Kondisi barang yang packingnya rusak, barang dalam 1 dos lebih
jumlahnya dari yang tertera di dos, barang tercampur ukurannya dalam dos,
barang tanpa dos, perlu dilakukan pengecekan ulang dengan memperhatikan kode
barang dan ukurannya. Barang dapat diikat dalam jumlah tertentu sehingga dapat
diatur penempatannya di rak penempatan dengan jauh lebih mudah dan dapat
disusun lebih tinggi agar rak penempatan barang dapat difungsikan seoptimal
mungkin.
Hal yang perlu
dipertimbangkan lebih dulu adalah kemasan awal barang. Dengan memperhatikan
bagaimana barang tersebut dikemas maka penempatan barang tidak akan terjadi
banyak perubahan atau pergeseran posisi penempatannya. Setelah mengetahui
bagaimana barang tersebut dikemas maka petugas gudang dapat melakukan penataan
barang dengan memperbaiki kemasan rusak, mengisi kemasan dengan jumlah barang
sesuai kemasan, menyatukan barang dengan cara mengikat dalam jumlah tertentu
yang kemudian dapat ditempatkan di
lokasi rak penempatan.
Penempatan barang
sistem ular dapat digunakan agar pergerakkan pekerja menjadi lebih sedikit
ketika mencari item barang dalam kelompoknya. Penempatan barang panjang, besar
dan ringan, dapat diposisikan di lokasi rak bagian atas yang berada dalam
jangkauan agar petugas mudah untuk mengambil barang dan pelaksanaan opname barang
tidak membutuhkan waktu yang lama.
Setelah barang
dalam urutan seri dapat ditempatkan maka tahap berikutnya adalah melengkapi
item barang yang kurang sesuai dengan jumlah pergerakkan barang berdasar atas
data penjualan. Kebutuhan jumlah minimal untuk barang slow moving ditetapkan.
Apabila jumlah lokasi rak penempatan tidak cukup menampung seluruh item barang
maka posisi barang slow moving dapat diatur penempatannya dengan menggabungkan
item barang . penggabungan yang diijinkan adalah maksimal dengan 2 – 3 item
barang agar pergerakkan dalam mengambil barang juga dapat diatur seminimal
mungkin. Bukankah jumlah yang menyimpang lebih sedikit dari jumlah item barang
yang bergerak cepat. Sediakan lebih banyak lokasi penempatan untuk item barang
fast moving sehingga kegiatan dalam mengisi rak kembali dapat diatur tidak
terlalu sering.
Berbagi untuk
perbaikan, berharap Indonesia Jaya
Drs.Psi. Reksa Boeana
Executive Partner PT.Smart Business solution.
konsultasi
hubungi : 08563221722 dapatkan peluang passive income 20%
materi
active learning : http://www.activelearningsolution.blogspot.com
Pelatihan efisien efektif : https://activelearning.site
Tidak ada komentar:
Posting Komentar